24-YO’s Brand Produces Handmade Shoes Made From 50K Plastic Bags

thaely shoes

Ashay Bhave (24) memulai ‘Thaely’, sebuah merek sepatu etis, di mana sepatu dibuat dengan tangan dari kain mirip kulit yang ia kembangkan menggunakan kantong plastik, botol, dan karet.

Pada 2017, sebuah ide mengakar di benak Ashay Bhave (24), yang saat itu masih menjadi mahasiswa yang sedang mengejar gelar sarjana di bidang administrasi bisnis. Dia berpikir untuk mengubah kantong dan botol plastik menjadi sepatu sebagai proyek desain pribadi untuk mengembangkan sepatu kets dengan cara yang etis.

Situs webnya berbunyi, “Tujuan dari latihan ini adalah untuk menemukan solusi atas masalah 100 miliar kantong plastik yang digunakan setiap tahun yang menggunakan 12 juta barel minyak dan membunuh 100.000 hewan laut setiap tahunnya.”

Ashay menggunakan dua tahun berikutnya untuk meneliti dan merancang kain mirip kulit dari limbah plastik. Dia kemudian mendekati tukang reparasi sepatu lokal di Mumbai untuk membuat prototipe kasar dan memeriksa kepraktisan menggunakan kain yang baru dikembangkan ini sebagai pengganti kulit tradisional.

“Pengujian berhasil dan prototipe yang telah selesai berfungsi dan tampak seperti sepatu kets kulit tradisional,” demikian tertulis di situs web.

Maka pada tahun 2021, Ashay meluncurkan mereknya ‘Thaely’ yang berarti kantong plastik dalam bahasa Hindi.

Merek mengumpulkan plastik dari pabrik pengelolaan limbah. Setelah dicuci dan disanitasi, kantong dipotong menjadi lembaran dan menyatu dengan panas dan tekanan.

Merek tersebut mendaur ulang 10 kantong plastik dan 15 botol plastik untuk membuat sepasang sepatu, dan setiap pasang dihargai mulai dari Rs 8.000. Mereka telah mendaur ulang lebih dari 50.000 tas jinjing plastik dan 48.000 botol plastik bekas hingga saat ini.

Dan jika itu belum cukup, Thaely mendorong pelanggan mereka untuk mengembalikan sepatu kets Thaely bekas mereka dengan imbalan diskon.

Selain India, Ashay berencana memperluas penjualannya dan fokus menjual sepatu ini juga di pasar luar negeri — seperti Dubai, Eropa, Amerika, dan Australia.

Diedit oleh Divya Sethu

Author: Gregory Price