
Alam selalu menjadi bagian dari kehidupan Basanti Devi, yang dibesarkan di desa Pithoragarh di Uttarakhand. Warga desa, termasuk dirinya, selalu bergantung pada Sungai Kosi untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Basanti, yang tidak bisa melanjutkan studinya setelah kelas 4, menikah pada usia 12 tahun. Sayangnya, suaminya meninggal dunia setelah dua tahun dan dia dikirim ke Lakshmi Ashram di Kausani, Uttarakhand.
Tertarik untuk melanjutkan studi, Basanti menyelesaikan sekolahnya di ashram. Saat membaca artikel surat kabar pada tahun 2003, dia menyadari bahwa Sungai Kosi dalam bahaya karena meningkatnya penggundulan hutan. Dia merasakan dorongan untuk bekerja menyelamatkan sungai dan hutan di dekatnya.
Jadi, Basanti mulai mengunjungi desa terdekat untuk meyakinkan para wanita untuk bergabung dengan misinya. Dalam kurun waktu 20 tahun, ratusan perempuan dari 200 desa bersatu untuk melindungi pohon, menanam lebih banyak, dan dengan demikian menyelamatkan sungai.
Melalui upaya kolektif masyarakat yang terbentuk di setiap desa, akhirnya hutan dihidupkan kembali dan sungai menjadi abadi. Gerakan bernama ‘Gerakan Selamatkan Kosi’ ini terus berlanjut hingga saat ini.
“Hasilnya adalah surplus air di wilayah Kosi yang hampir kering. Beberapa mata air tua juga telah dihidupkan kembali, sehingga penduduk desa di daerah Someshwar mulai menabur benih untuk bercocok tanam padi, ”kata Basanti kepada The Print.
Atas kontribusinya terhadap lingkungan, Basanti yang berusia 64 tahun dianugerahi Nari Shakti Puraskaar pada 2016 dan Padma Shri pada 2022.
Saksikan perjalanan pencinta lingkungan ini:
Diedit oleh Pranita Bhat